Gelombang laut dan bandul lonceng
menjadi inspirasi Zamrisyaf. Periset pada Divisi Penelitian dan
Pengembangan PT PLN (Persero) ini merancang pembangkit listrik dengan
energi gelombang laut yang menggerakkan bandul, kemudian diubah menjadi
energi penggerak roda gila dan turbin listrik.
"Teknologi ini
sudah mendapatkan hak paten dan siap dikomersialkan," kata Zamrisyaf,
Kamis (19/5/2011) di Jakarta. Zamrisyaf mendaftarkan teknologi
pembangkit listrik tenaga gelombang laut-sistem bandulan (PLTGL-SB)
untuk mendapatkan paten sejak tahun 2002.
Awalnya, Zamrisyaf
menekuni bidang pembangkit listrik mikrohidro. Kemudian, suatu
perjalanan dengan kapal mendatangkan inspirasi baginya untuk merancang
PLTGL-SB. Pada perjalanan itu, kapal diterpa badai dengan gelombang laut
tinggi. Kapal berayun-ayun. Lonceng kapal pun berdentang. Zamrisyaf
menyimak rumah lonceng beradu dengan bandulannya.
"Gelombang laut
memiliki energi yang diteruskan bandulan lonceng. Bandulan lonceng
menghasilkan energi bunyi, tetapi bandulan pada PLTGL-SB rancangan saya
menghasilkan listrik," kata Zamrisyaf. Ia mengutip hukum kekekalan
energi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi
diubah.
Zamrisyaf mengubah energi gelombang laut menjadi energi
listrik melalui perantara energi gerak bandulan yang menjadi penggerak
roda gila. Pada akhirnya, roda gila menggerakkan turbin atau dinamo yang
berputar dan menghasilkan listrik. (Nawa Tunggal)
Artikel selengkapnya dapat dibaca di rubrik Humaniora Kompas Cetak edisi 20 Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar